Tanaman seledri salah satu tanaman yang memiliki khasiat untuk herbal. Tanaman seledri ini tumbuh di salah satu lahan perkebunan milik kelompok tani yang bernama Karya Tani di Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Selasa (13/6/2023). AGROTOPIA/Rafif Bhismantya
Agrotopia.id-Seledri merupakan bahan tambahan yang sering kita temui pada sup, semur, atau masakan lainnya. Tanaman ini sering kita jadikan sebagai herbal atau tanaman obat karena khasiatnya. Seledri terdiri dari air, namun juga menyediakan serat makanan bermanfaat bagi sistem pencernaan. Seledri juga mengandung senyawa tanaman lain yang memiliki sifat antioksidan kuat. Antioksidan ini akan membantu mencegah kerusakan sel yang terjadi karena molekul tidak stabil atau biasa disebut sebagai radikal bebas.
Cara Menanam Seledri
Cara menanam seledri dengan perbanyakan generatif dapat memulainya dengan menyemaikan biji terlebih dahulu. Setelah biji tumbuh menjadi bibit, pindahkan ke dalam pot atau polybag. Ada dua cara menanam seledri, yaitu dengan perbanyakan generatif (dari biji) dan perbanyakan vegetatif (dari anakan). “Seledri ini termasuk mudah untuk kita budidayakan karena tidak perlu menggunakan cara yang rumit,” kata Zaini pembudidaya sayuran seledri.
Cara menanam seledri dengan perbanyakan generatif biasa penerapannya untuk budidaya dengan skala luas atau komersial. Sedangkan cara menanam seledri dengan skala pekarangan seperti dalam pot atau polybag, akan lebih mudah dengan perbanyakan secara vegetatif. Berikut langkah-langkah menanam seledri Nawak :
- Sebelum menyemai biji, rendam terlebih dahulu dalam air hangat (50-60 derajat celcius) selama satu jam.
- Siapkan tempat persemaian berupa bedengan atau baki semai. Media semai terdiri dari campuran tanah dan kompos yang telah terayak, dengan perbandingan 2:1.
- Berikan naungan dengan plastik bening pada bedengan semai untuk melindungi tanaman dari kucuran air hujan langsung dan terik matahari.
- Buat alur garitan di atas bedengan sedalam 0,5 cm dengan jarak antar alur 10-20 cm. Tebarkan benih ke dalam alur tersebut dan tutup tipis dengan tanah lalu siram untuk mempertahankan kelembabannya.
- Bibit siap kita pindahkan ke pot atau polybag setelah satu bulan atau setelah tumbuh tiga hingga empat helai daun.
Untuk perbanyakan vegetatif, biasanya dilakukan ketika kita sudah memiliki tanaman seledri sebelumnya. Caranya dengan mengambil anakan yang ada di dalam rumpun tanaman seledri yang telah ada. Lalu pindahkan ke pot atau polybag baru. Selanjutnya tanaman bisa diperbanyak dari rumpun seledri yang tumbuh. Setelah bibit sudah siap dipindahkan, siapkan pot atau polybag ukuran sedang. Isi dengan media tanam yang terdiri dari campuran tanah, kompos dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Ayak terlebih dahulu bahan-bahan tersebut.
Perawatan Tanaman Seledri
Selain mengetahui cara menanamnya, nawak juga harus tahu bagaimana cara merawat tanaman seledri, seperti penyiraman atau pemberian pupuk. “Selain penanaman yang mudah, merawatnya itu juga mudah,” jelas Zaini. Jangan sampai tanaman nawak mati karena lalai atau karena nawak belum memahami cara perawatannya, berikut adalah bagaimana cara perawatan tanaman seledri, simak yuk!
- Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hingga tanaman berumur satu minggu. Setelah itu, siramlah dua hingga tiga kali dalam satu minggu. Usahakan media tidak terlalu becek atau kering.
- Untuk budidaya seledri organik pemberian pupuk organik cair sangat efektif sebagai pupuk susulan. Pupuk organik cair banyak kita temui di toko-toko pertanian dalam berbagai merek, atau bisa juga membuatnya sendiri. Selain pupuk cair bisa juga menggunakan pupuk kompos, pupuk kandang atau pupuk hayati.
- Encerkan pupuk organik cair sebelum menyiramnya pada tanaman. Biasanya 10 ml pupuk cair diencerkan dengan satu liter air sebelum kita gunakan. Untuk lebih khususnya ikuti petunjuk yang terdapat dalam kemasan pupuk tersebut. Siramkan pupuk yang telah encer dengan dosis 100 ml per polybag. Frekuensi pemupukan anda lakukan setiap satu sampai dua minggu sekali.
Budidaya seledri dalam pot atau polybag sebenarnya relatif jarang terkena hama atau penyakit. Namun, pada budidaya seledri dalam skala luas, serangan ini banyak kita jumpai. Jadi, tidak ada salahnya kita mengetahui jenis-jenis hama dan penyakit tersebut. Terdapat beberapa hama yang sering ada dalam budidaya seledri. Beberapa di antaranya adalah ulat tanah, keong, kutu dan tungau. Pemberantasan hama tersebut bisa langsung dengan tangan. Sedangkan, jenis-jenis penyakit budidaya seledri adalah cercospora dan bercak septoria. Untuk menghindari penyakit tersebut, lakukan pencegahan sejak dini sejak pemilihan benih, menjaga sanitasi kebun, dan pemupukan yang baik. Apabila serangan penyakit semakin parah, bisa lakukan penyemprotan dengan pestisida organik. Itulah sedikit pengetahuan tentang hama dan penyakit yang menyerang seledri serta beberapa cara menanam dan cara merawat tumbuhan seledri, selamat mencoba ya!