Hdroponik rakit apung yang ditanami tanaman Kale yang berada di Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Selasa (13/6/2023). AGROTOPIA/Galih Raka Siwi
Agrotopia.id-Hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah atau bisa juga dengan menggunakan air sebagai media utama untuk memberi nutrisi pada tanaman. Hidroponik memiliki beberapa keunggulan, antara lain dapat menanam tanaman hidroponik tanpa bergantung pada musim, pemberian nutrisi dan air lebih terkontrol, serta pemberian pestisida dapat meminimalisir hama dan penyakit pada tanaman lebih terkendali, tanaman dapat terlindungi dari cuaca yang tidak baik, kualitas dan produktivitas tanaman lebih tinggi, serta tingkat resiko gagal panen relatif rendah.
Dalam sistem hidroponik terdapat berbagai macam jenisnya, salah satunya adalah hidroponik rakit apung. Hidroponik rakit apung (floating raft system) merupakan salah satu sistem budidaya tanaman dengan cara menanam tanaman pada lubang styrofoam yang mengapung di atas permukaan air dan larutan nutrisi dalam bak penampung. Jenis tanaman yang banyak dibudidayakan dengan sistem hidroponik tersebut adalah sayuran, seperti bayam, pakcoy, selada, brokoli, kale dan yang lainnya.
Hidroponik rakit apung menjadi salah satu cara petani dalam membudidayakan tanaman, seperti yang dilakukan Ahmad Zaini selaku petani yang membudidayakan tanaman kale dengan menggunakan sistem hidroponik rakit apung. Tanaman Kale (Brassica oleracea var Acephala) merupakan jenis sayuran yang mengandung nilai nutrisi tinggi. Kale berasal dari golongan Brassica, layaknya kubis, brokoli, dan kailan.
Cara Kerja Hidroponik Rakit Apung
“Hidroponik rakit apung airnya tidak mengalir tetapi di sirkulasi oleh pompa air, tidak memakai paralon tetapi memakai styrofoam,” Ujarnya.
Hidroponik rakit apung memberikan nutrisi untuk tanaman yang kita tanam pada rakit yang mengapung di atas air. Berikut adalah cara kerja hidroponik rakit apung :
- Rakit apung : Rakit apung terbuat dari bahan ringan seperti polistirena atau styrofoam. Rakit ini memiliki lubang-lubang di dalamnya yang berfungsi sebagai tempat penanaman tanaman.
- Larutan nutrisi : Tanaman memerlukan beberapa larutan nutrisi yang baik. Larutan nutrisi ini mengandung nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan unsur mikro lainnya yang tanaman butuhkan untuk pertumbuhan optimal.
- Aerasi dan sirkulasi air : Penting untuk menyediakan aerasi dan sirkulasi air yang baik dalam hidroponik rakit apung. Aerasi dapat kita lakukan dengan menggunakan aerator udara atau gelembung udara yang memberikan oksigen tambahan ke dalam air.
- Penanaman tanaman : Tanaman bisa kita tanam pada lubang-lubang rakit dengan akarnya terendam dalam larutan nutrisi yang mengapung di bawahnya. Akar tanaman akan menyerap nutrisi dan air yang ada dalam bak penampung.
- Perawatan : Dalam hidroponik rakit apung, penting untuk memantau kualitas larutan nutrisi, pH, dan tingkat nutrisi yang tepat untuk tanaman. Perawatan ini perlu untuk kita jaga agar tanaman mendapatkan nutrisi yang seimbang. Selain itu, pemeliharaan rutin seperti pembersihan rakit, penggantian air menjaga sistem berjalan dengan baik.
Keuntungan Pada Hidroponik Rakit Apung
Berikut beberapa keuntungan menggunakan sistem hidroponik rakit apung antara lain :
- Pertumbuhan yang cepat : Sistem hidroponik rakit apung memberikan air, nutrisi, dan oksigen pada tanaman secara terus-menerus. Cara tersebut memungkinkan tanaman tumbuh dengan cepat dan menghasilkan panen yang lebih cepat.
- Efisiensi penggunaan air : Hidroponik rakit apung menggunakan air secara efisien. Air dan larutan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman disirkulasikan dan digunakan kembali, sehingga mengurangi konsumsi air secara signifikan daripada dengan pertanian konvensional.
- Pengendalian nutrisi : Dalam hidroponik rakit apung, petani memiliki kontrol terhadap nutrisi yang diberikan kepada tanaman, mengatur larutan nutrisi dengan tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman. Hal ini membuat tanaman tumbuh dengan optimal dan mengurangi resiko kekurangan atau kelebihan nutrisi yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
- Pemanfaatan ruangan : Sistem hidroponik rakit apung memungkinkan petani untuk menanam lebih banyak tanaman dalam ruang yang terbatas. Rakit yang mengapung di atas air memanfaatkan ruang vertikal yang efisien, sehingga cocok untuk lahan yang terbatas atau lahan yang tidak subur.
- Pengendalian hama dan penyakit : Tanaman dalam hidroponik rakit apung tumbuh di atas air, yang mengurangi resiko terkena serangan hama dan penyakit yang biasanya berasal dari tanah. Oleh karena itu, penggunaan pestisida dapat kita kurangi atau bahkan tidak memakainya.
Nah, ker, dengan adanya sistem hidroponik rakit apung para petani membudidayakan tanamannya dengan mudah menghasilkan produk pertanian yang lebih bersih dan sehat.