Ilustrasi drone pertanian modern. Drone dalam sebuah pertanian saat ini sangatlah berperan sangat penting salah satunya yaitu dapat menghemat waktu, tenaga bagi para petani. FREEPIK/Studioworkstock
Agrotopia.id–Teknologi menjadi salah satu pemeran penting dalam pertanian saat ini. Efisiensi waktu, tenaga, dan sumber daya manusia yang petani butuhkan, membuat petani beralih untuk menggunakan beberapa teknologi yang ada. Salah satunya adalah drone. Drone atau lebih dikenal sebagai UVA (Unmanned Aerial Vehicles) adalah pesawat tanpa awak yang digerakkan menggunakan sebuah remote control dari jarak jauh. Melansir dari financedetik.com pemanfaatan drone untuk pemupukan akan menghemat biaya produksi bagi petani, dimana salah satu item cost yang mahal dalam budidaya pertanian adalah tenaga kerja.
Sedangkan drone cukup satu orang mengoprasikannya, dan bisa menjangkau hingga 20 Hektare lahan setiap harinya. “Ini adalah angin segar bagi sektor pertanian Indonesia yang harus terus kita dorong dengan kemajuan teknologi,” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (11/06/2023). Drone berfungsi untuk menganalisis sesuatu dengan tujuan tertentu. Drone sendiri merupakan teknologi yang cukup inovatif karena mengandalkan IoT (Internet of Things) dan AI (Artificial Intelligent) atau yang dikenal sebagai kecerdasan buatan. Kemampuan drone untuk menganalisis cukup akurat dan sangat cepat. Untuk Kota Batu sendiri, pemanfaatan drone dalam bidang pertanian masih baru dan belum petani Kota Batu gunakan. “Penggunaan drone masih dalam tahap pengenalan,” ujar Dulkamar sebagai kepala BPP Kota Batu.
Manfaat Teknologi Drone
Melansir dari cybex.pertanian.go.id beberapa manfaat drone dalam teknologi pertanian antara lain: sebagai sistem pemantau pertumbuhan tanaman, penilaian kondisi tanah, sistem irigasi dan drainase, monitoring hewan ternak, optimasi populasi tanaman terhadap lahan, dan lain sebagainya. Ada beberapa tips mengenai cara pemanfaatan drone di sektor pertanian, adalah sebagai berikut :
Analisis Kebun
Drone bisa membantu dalam melakukan persiapan sebelum musim tanam. Anda bisa menggunakan perangkat ini untuk mengetahui kondisi kebun secara menyeluruh. Drone juga memiliki kemampuan dalam melakukan pemetaan kondisi kebun secara tiga dimensi. Selanjutnya, data tersebut dapat berfungsi untuk analisis kondisi lahan. Menggunakan hasil analisis ini dapat menentukan pola penanaman bibit yang maksimal.
Penanaman
Keberadaan drone juga bisa Anda manfaatkan untuk melakukan penanaman bibit. Cara penanaman bibit menggunakan drone memungkinkan proses penanaman berlangsung dengan lebih cepat. Drone tidak hanya punya kemampuan untuk menembakkan bibit ke permukaan tanah, tetapi juga pemupukan. Pada waktu yang sama, keberadaannya juga berguna untuk mengurangi biaya untuk ongkos penanaman mencapai 85 persen.
Penyemprotan Tanaman
Anda juga bisa memanfaatkan drone untuk aktivitas penyemprotan tanaman di kebun. Drone terbaru memiliki beragam fitur yang memungkinkan penyemprotan bisa berfungsi secara efektif dan maksimal. Dapat juga anda jumpai drone untuk pertanian yang ada kemampuan mengeluarkan suara ultrasonik ataupun laser yang berguna dalam mengenali struktur kondisi lahan.
Fitur ini memungkinkan drone dapat melakukan penyemprotan secara lancar tanpa terjadi tabrakan. Selain itu, fitur tersebut juga dapat berfungsi dalam melakukan pemindaian permukaan tanah. Selanjutnya, hasil pemindaian bisa menjadi data awal untuk menentukan jumlah cairan yang perlu petani semprotkan. Semua itu dapat petani lakukan secara real-time dengan jangkauan yang luas.
Menilai Kesehatan Tanaman
Melakukan pengamatan mengenai kondisi tanaman menjadi tugas berat bagi para petani. Apalagi ketika lahan yang ada sangat luas. Namun, permasalahan ini bisa petani selesaikan secara efisien dengan keberadaan drone. Apalagi, melakukan proses pengamatan tidak menggunakan banyak drone dan penggunaan waktu yang singkat
Penilaian kesehatan tanaman menggunakan drone dapat petani lakukan secara efektif dengan memanfaatkan fitur kamera dan kamera infra merah. Keberadaan dua jenis kamera pada drone, memungkinkan untuk bisa melihat ada tidaknya jamur atau bakteri pada tanaman. Dengan cara ini, permasalahan dapat mengetahui dengan lebih cepat dan segera pula mengetahui cara mengatasinya.
Mengetahui Jumlah Populasi Tanaman
Populasi tanaman pada suatu area dapat diketahui apakah populasi tanaman terhadap luas lahan seimbang atau tidak, sehingga perlu dilakukan replanting (penanaman ulang) atau thinning (penjarangan) tanaman sehingga rasio antara tanaman dan luas lahan akan seimbang dan akan menghasilkan produk pertanian yang lebih optimal.
Penggunaan drone pada pertanian telah meningkatkan produksi pertanian di Jepang. Dengan menggunakan drone, kegiatan pertanian juga akan lebih efisien karena dapat menghemat waktu dan tenaga kerja.
Memantau Pertumbuhan Tanaman
Dengan menggunakan citra hasil dari kamera yang ada pada drone, para petani dapat lebih mudah memantau pertumbuhan tanaman mereka, pada area mana tumbuhan yang memiliki pertumbuhan normal dan area mana yang memiliki pertumbuhan tidak normal, sehingga dapat melakukan proses perawatan tumbuhan yang tidak normal sesegera mungkin.
Pemantauan pertumbuhan tanaman dapat digunakan menggunakan metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) yang mana citra data diambil menggunakan kamera near-infrared (NIR) atau RBG. Tumbuhan hijau hidup menyerap radiasi matahari proses fotosintesis. Klorofil pada tumbuhan akan memancarkan lebih banyak radiasi matahari ke kamera near-infrared, sehingga tanaman yang memiliki pertumbuhan normal akan tampak lebih hijau jika dibandingkan dengan tanaman yang memiliki pertumbuhan tidak normal. Proses ini sudah Afrika Selatan lakukan sejak tahun 2014. Selain itu, dengan menggunakan kamera near-infrared (NIR) atau RBG, petani dapat menentukan nilai nutrisi yang terkandung pada lahan yang akan ditanami.
Sensor Irigasi
Drone yang disertai dengan sensor thermal, hyperspectral, atau multispectral, bisa dimanfaatkan untuk melihat kualitas tanah. Sensor tersebut mampu menunjukkan area yang terlihat kering dan membutuhkan peningkatan ketersediaan air. Selanjutnya, dari data tersebut dapat bermanfaat meningkatkan sistem pengairan lahan. Dengan menggunakan kamera termal, petani dapat menentukan lahan yang mengalami kekurangan air serta dapat memantau hewan ternak di malam hari. Selain itu, dengan menggunakan kamera termal ini dapat meminimalkan kasus pencurian hewan ternak atau produksi pertanian serta potensi kebakaran pada lahan pertanian.
Itulah pemanfaatan drone yang bisa drone lakukan untuk peningkatan cara pengelolaan lahan perkebunan dan pertanian. Dengan cara ini, tidak membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak untuk mengelola lahan. Selain itu, hasil yang akan petani dapatkan juga bisa lebih berkualitas dan melimpah.