Alat Penyebar Pupuk Butiran

Ilustrasi alat penyebar pupuk. Depositphotos/fotokostic

Agrotopia.id-Penggunaan pupuk komersial butiran hampir meningkat setiap tahunnya. Hal ini tentu karena hasil yang tinggi dapat berasal dari tanah yang memperoleh pemupukan yang benar. Hasil penelitian di Amerika menunjukkan bahwa penempatan pupuk adalah 5.08 cm sampai 7.62 cm terletak pada samping alur dan 7.62 cm sampai 10.16 cm di bawah permukaan tanah. Lokasi pupuk akan tergantung pada jumlah pupuk dan macam serta jarak tanam. Untuk mengurangi biaya operasi, alat pemupukan dapat bersanding dengan alat penanaman dan penyiangan. Banyak alat penyebar benih dan pupuk menggunakan alat yang sama, dan ini akan menyebabkan kontak antara benih dan pupuk. Akan tetapi, petani harus sebisa mungkin menghindari kontak antara benih dan pupuk, terutama yang berkonsentrasi tinggi, karena dapat terjadi kerusakan akibat garam.

Agar mendapat pemupukan yang baik, oleh karena itu karakteristik pupuk butiran kering seharusnya adalah:

  1. Mudah membersihkannya
  2. Memberikan tingkat pemakaian yang luas
  3. Peka terhadap daya egitasi mekanis
  4. Mempunyai tingkat korosi yang kecil.

Alat Penyebar Pupuk Kering

Penggolongan peralatan penggunaan pupuk kering sebagai berikut :

A. Band Applicator

Bagian-bagian band applicator terdiri dari:

  1. Corong pemasukan (hopper) yang berfungsi untuk menyalurkan dari peralatan ini ke tanah.
  2. Pengatur (matering device) yang berfungsi untuk mengatur jumlah pupuk yang petani perlukan.
  3. Tabung pengeluaran (drop tubes) yang berfungsi membawa pupuk yang keluar dari corong pemasukan kedalam tanah.
  4. Pembuka alur (opener) yang berfungsi membuka tanah yang akan terisi oleh pupuk. Alat pembuka ini dapat berupa pahat (chisel), pisau ataupun piring.
  5. Saluran pupuk yang berfungsi untuk menyalurkan pupuk dan untuk memperoleh ketepatan penjatuhan pupuk pada lapisan atas tanah.

 B. Broadcast Applicator

Mekanisme pengaturan pengeluaran pupuk dapat petani lakukan dengan menggunakan tiga cara antara lain:

  1. Star wheel. Merupakan mekanisme putaran roda bintang yang menyebabkan pengeluaran pupuk. Kecepatan pengeluaran tergantung dari kecepatan putaran dan lebar pembukaan. Di sisi lain, corong pemasukan biasanya berkapasitas 45.4 kg.
  2. Auger. Auger berfungsi untuk mengatur pupuk pada corong horizontal. Tipe auger sangat menentukan kecepatan pengeluaran pupuk.
  3.  Feed wheel. Feed wheel akan terpakai pada corong pemasukan yang panjang.

Efisiensi alat broadcast applicator tergantung dari pengangkutan dan mekanisme pengisian. Beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi pengisian adalah kondisi iklim (temperatur dan curah hujan), jumlah pupuk, dan sifat kimia dan kondisi dari pupuk.

Perbedaan Alat Penyebar Pupuk Seperti:

  • Drop type distributor

Alat ini biasanya bersanding dengan traktor secara mounted, corong pemasukannya mempunyai satu set lubang pengeluaran pada bagian bawah. Lubang-lubang tersebut dapat petani kontrol melalui lubang penggerak.  Biasanya kapasitas pengeluaran pupuk antara 454 sampai 908 kg dengan lebar pengeluaran antara 2,44 m sampai 3,66 m. Roda akan mengendalikan sumbu pemasukan dan pengeluaran pupuk memengaruhi kecepatan sumbu.

  • Spin spreader

Alat ini mempunyai piringan untuk penyebaran pupuk. Petani dapat mengatur pupuk pada atas piringan oleh rantai penahan melalui dasar corong pemasukan. Kecepatan pengeluaran pupuk tergantung dari kecepatan pemasukan pupuk, lebar penyebaran dan kecepatan alat. Perputaran piringan memengaruhi pola penyebaran. Kapasitas corong pemasukan dapat mencapai 10 ton, dengan sebaran dapat mencapai 18,29 m.

Nah, nawak, itu dia penjelasan tentang salah satu teknologi alat penyebar pupuk kering. Dengan demikian, adanya alat ini memudahkan petani karena menjadi lebih efisien dari waktu dan tenaga. 

Source : Buku dan Alat Mesin Pertanian, 2019.

Share jika anda menyukai:
Reza Apriyana Putri
Reza Apriyana Putri
Articles: 20

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *