Urine Kelinci Bisa jadi Pupuk? Yuk Intip Cara Buatnya

Kebersamaan induk kelinci dengan anak-anaknya yang lagi makan di Bumiaji, Kota Batu, Senin (12/6/2023). Kelinci merupakan hewan yang sangat lucu dan menggemaskan. Namun selain itu, urine kelinci ternyata memiliki manfaat bagi pertanian, seperti bisa menjadi pupuk yang berjenis Bio-Urine. AGROTOPIA/Satria Davin Varian

Agrotopia.id– Nawak, ternyata urine dari beberapa hewan bisa untuk membuat pupuk cair loh. Kita tahu, semakin berkembangnya teknologi, petani semakin sadar jika pupuk hasil buatan sendiri lebih bagus daripada pupuk kimia. Oleh karena itu, para petani membuat inovasi baru dengan membuat pupuk cair dari urine hewan. Salah satunya seperti Kelompok Tani Guyub Rukun Sentosa, Desa Bumiaji, Kota Batu yang sudah menerapkan pupuk organik ini (8/5/2023).

Siapa yang tak kenal dengan kelinci? Hewan imut ini memiliki potensi besar sebagai sumber pupuk cair. Urine atau air kencing kelinci ternyata memiliki cairan yang berlimpah kandungan nitrogen (N) yang penting bagi tanaman.

Hasil riset Badan Penelitian Ternak (Balitnak) di Ciawi, Kabupaten Bogor, pada tahun 2005 memperlihatkan urine kelinci mengandung unsur N, P, dan K masing-masing sebesar lebih tinggi 2,72%, 1,1% dan 0,5% daripada kotoran dan urine ternak lain. Nitrogen pada tanaman berguna untuk pembentukan bagian vegetatif tanaman. Selain itu, berperan vital pada saat tanaman melakukan fotosintesis dengan membentuk klorofil atau zat hijau daun.

Pupuk organik dari urine hewan biasa disebut Bio-Urine. Biasanya para petani menggunakan urine sapi, kerbau, kambing dan kelinci. Melansir dari pertanian.go.id Bio-Urine merupakan suatu produk yang memanfaatkan dan mengolah limbah cair ternak yang memiliki kandungan atau unsur yang dibutuhkan tanaman. Hanya dengan pengolahan sederhana, urine kelinci dapat bermanfaat sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman, mengembalikan kesuburan tanah yang hilang akibat penggunaan pupuk kimia.

Keuntungan dari penggunaan Bio-Urine antara lain : 

  • Biaya lebih murah.
  • Merupakan sumber nutrisi dari dekomposer. 
  • Struktur dan tekstur tanah menjadi lebih baik, karena ketersediaan unsur hara makro dan mikro cukup (lapisan humus meningkat). 
  • Pupuk urine mampu mengurai residu pupuk buatan yang telah jenuh dan tidak bisa dinetralisir oleh tanaman.
  • Tanaman lebih tanah lama terhadap serangan hama penyakit. 
  • Menciptakan sumber bahan makan yang sehat, segar dan bergizi. 

Pupuk cair organik ini sangat membantu petani dalam menekan biaya produksi. Tak hanya itu, kualitas dari tanaman pun sangat baik jika membandingkannya dengan kimia. Inovasi ini bisa mengurangi petani dalam penggunaan pupuk kimia yang berbahaya bagi tanaman. “Bio-Urine membantu petani sekali, berkat pupuk ini bisa jauh lebih hemat, kualitas produk bagus, tanah jadi subur dan buatnya gampang. Oleh karena itu, petani jadi tidak khawatir lagi tentang proses pertumbuhan tanamannya karena pupuk urine kelinci ini,” ujar Didik selaku salah satu petani kelompok tani Guyub Rukun Sentosa. 

Gimana sih cara buat Bio-Urine? Sini-sini kita simak penjelasan ini. 

Alat dan bahan : 

  1. Urine kelinci 120 liter.
  2. Air kelapa 30 liter.
  3. Air cucian beras 30 liter.
  4. Gula tetes 10 liter.
  5. EM 4 2 liter. 
  6. Kunir 5 kilo.
  7. Laos 5 kilo. 
  8. Wadah/ember/drum.
  9. Pengaduk. 

Cara Pembuatan Bio-Urine dari Urine Kelinci

  1. Siapkan alat dan bahan, setelah itu blender kunir dan laos hingga halus.
  2. Masukkan hasil blender dan semua bahan ke dalam wadah/drum volume 200 liter.
  3. Aduk semua bahan hingga rata. Jika sudah rata, tutup drum yang rapat dan diamkan selama 15 hari. 
  4. Setelah 15 hari, buka tutup drum dan saring campuran untuk memisahkan air dan ampasnya. 
  5. Air hasil perendaman selama 15 hari dapat dijadikan pupuk cair organik. 
  6. Cara pengaplikasian Bio-Urine ini dengan mencampurkan 1 liter Bio-Urine  dengan 20 liter air. 

Untuk pengaplikasian dengan penyemprotan sebaiknya pada pagi hari sebelum matahari terik, yaitu pada saat stomata daun terbuka. Anda dapat melakukan pengaplikasian ini setiap tujuh sampai 10 hari sekali. Umumnya, orang menggunakan cara penyemprotan pada bagian tanaman, terutama daun bagian bawah.

Bagaimana nawak? Mudah bukan cara membuat Bio-Urine ini. Bagi petani, limbah ternak sangat menguntungkan mereka. Tak hanya itu, Bio-Urine sangat kaya akan manfaat dan nutrisi bagi tanaman. Bahan yang mudah dicari, biaya yang keluar pun tidak banyak dan hasilnya bisa untuk beberapa kali pakai. Oleh karena itu, para petani menggunakan pupuk Bio-Urine sebagai pengganti pupuk kimia yang berbahaya bagi tanaman.  

Share jika anda menyukai:
Devitra Az Zahra
Devitra Az Zahra
Articles: 21

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *