Hama dan Penyakit Tanaman Jagung

Jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan dari keluarga rumput-rumpatan dan termasuk ke dalam jenis biji-bijian. AGROTOPIA/Reza Apriyana Putri

Agrotopia.id– Jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan dari keluarga rumput-rumpatan dan termasuk ke dalam jenis biji-bijian. Tanaman zea ini dapat menjadi bahan makananpokok pengganti nasi dan berbagai macam makanan olahan.

Tanaman jagung bisa tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, memerlukan media tanah lempung, lempung berpasir, tanah vulkanik, gembur, dan kaya bahan organik. Jagung memerlukan sinar matahari minimal delapan jam per hari, suhu udara 20-33 derajat celcius, curah hujan sedang, pH tanah 5,5-7 dengan drainase yang baik.

Setiap batang tanaman terdapat satu hingga dua buah jagung. “Setiap pohonnya itu bisa satu sampai dua buah jagung mas,” ucap salah satu anggota Kelompok Tani Guyub Rukun Sentosa Kota Batu (8/5/2023).

Pada proses menanam jagung kita harus melakukan pengecekan secara rutin agar kita tahu perkembangan tanaman, setiap pohon pasti akan ada hama dan penyakit yang datang. Maka kita harus benar-benar menjaga kesuburan dan kesehatan para tanamannya.

Ketahui macam-macam hama, penyakit dan cara pengendaliannya :

Hama : 

  • Ulat Daun (prodenia litura)

Hama ini akan menyerang bagian pucuk daun pada jagung yang berumur sekitar satu bulan. Pengendalian hama ini bisa dengan menyemprot insektisida yang tepat seperti folidol atau yang lainnya dengan dosis sesuai dengan anjuran.

  • Ulat Grayak atau Ulat Agrotis

Bagian jagung yang terserang hama ini adalah bagian batang yang masih muda, batang akan putus dan akhirnya jagung akan mati. Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida dengan dosis yang dianjurkan.

  • Belalang

Belalang yang menyerang tanaman jagung ada dua jenis yaitu locusta sp., dan oxya chinensis. seperti halnya ulat tanah, hama ini menyerang tanaman jagung saat masih muda dengan cara memakan tunas jagung muda (baru tumbuh). Hama belalang pada tanaman jagung bersifat migran, dan tingkat kerusakannya tergantung pada jumlah populasi serta tipe tanaman yang mereka serang. Pengendalian hama belalang ini secara kimiawi bisa dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif profenofos, klorpirifos, sipermetrin, betasiflutrin atau lamdasihalotrin.

  • Kumbang Bubuk

Kerusakan biji oleh kumbang bubuk dapat mencapai 85% dengan penyusutan bobot biji 17%. Sitophilus zeamais motsch terkenal dengan maize weevil atau kumbang bubuk, merupakan serangga polifag (memiliki banyak tanaman inang). Selain menyerang jagung, hama kumbang bubuk juga menyerang beras, gandum, kacang tanah, kacang kapri, kacang kedelai, kelapa maupun jambu mente. S. Zeamais lebih dominan menyerang jagung dan juga dapat menyerang tongkol jagung pada lahan.

  • Penggerek Tongkol (Heliotis armigera, Helicoverpa armigera)

Imago betina akan meletakkan telur pada silk (rambut) jagung. Rata rata produksi telur imago betina adalah 730  butir, telur menetas dalam tiga hari setelah diletakkan dan sesaat setelah menetas larva akan menginvasi masuk ke dalam tongkol jagung lalu memakan biji yang sedang mengalami perkembangan. Infestasi serangga ini akan menurunkan kualitas maupun kuantitas tongkol jagung. Pada lubang lubang bekas gorokan hama ini terdapat kotoran kotoran yang berasal dari hama tersebut, biasanya hama ini lebih dahulu menyerang bagian tangkai bunga. 

Penyakit : 

  • Hawar Daun Turcicum

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini yaitu adanya bercak kecil berbentuk jorong dan berwarna hijau kelabu. Lama kelamaan bercak menjadi besar dan berwarna coklat, bila parah maka daun seperti terbakar. Penyebab penyakit ini adalah helminthos porrirum turcicum.

  • Hawar Daun Maydis

Tanaman jagung yang terserang penyakit ini akan merubah warna daun menjadi bercak coklat pada seluruh permukaan daun. Bila parah penyakit ini bisa menyerang hingga bagian jaringan tulang daun yang akhirnya jaringan daun tersebut mati.

  • Hawar Daun Corbonum

Gejala penyakit gejala ini seperti berupa bercak coklat muda kekuningan bersudut memanjang yang dapat mematikan daun. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan fungisida atau dengan menggunakan thiram dan karboxin.

Keberhasilan budidayanya hingga panen bukan hanya tentang bagaimana cara menanamnya saja tetapi kita juga harus mengetahui cara merawat dan pengendalian hama dan penyakit yang akan kita hadapi kedepannya.

Share jika anda menyukai:
bachrul al rozy
bachrul al rozy
Articles: 16

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *