Kelompok Tani Organik Guyub Rukun Sentosa kenalkan komoditas Hortikultura pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang. AGROTOPIA/Zuhal Fadel.M.
Agrotopia.id– Kelompok Tani Organik Guyub Rukun Sentosa kenalkan komoditas Hortikultura pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Meraki mulakukan kegiatan ini dilakukan dalam rangka program pembuatan berita online Praktikum Jurnalistik 3 dengan tema pertanian (8/5). Sebanyak tujuh orang terjun ke lahan pertanian guna mempelajari dan mengenal dunia pertanian salah satunya tanaman hortikultura.
Didik selaku Pengurus kelompok tani menjelaskan komoditas apa saja yang dikembangkan di daerah tersebut. Kelompok tani ini berbeda dengan kelompok tani yang lain karena mereka mengembangkan pertanian organik. Terdapat 15 jenis komoditas yang berkembang dan bertahan hingga sekarang. Tidak semudah yang kita bayangkan, jika ingin mengembangkan pertanian organik, hal ini berkaitan dengan kesuburan tanah, pola cuaca, ketelatenan, kekreatifan, inovasi dan kerja keras. Banyak kelompok tani yang mengembangkan pertanian organik namun gagal. “Hanya kelompok tani kami yang berhasil bertahan hingga sekarang. Kita memulai sejak tahun 2017 dan mendapat sertifikat SNI pada tahun 2018,” ujarnya.
Sektor pertanian sangat luas jangkauannya. Tak hanya membahas mengenai padi dan jagung saja. Ternyata pertanian juga menyangkut bunga, buah dan sayur. Selain itu terdapat pertanian organik dan anorganik.
pertanian organik memiliki ciri antara lain :
- Batang dan daun yang mudah patah.
- Memiliki rasa yang manis jika memakannya secara langsung maupun dengan mengolahnya.
- Memiliki daun yang lebar.
- Memiliki warna hijau yang segar dan tidak pucat.
Kunjungan kami ke petani organik memberikan wawasan yang tak ternilai tentang bagaimana metode pertanian yang ramah lingkungan dapat membantu menjaga keberlanjutan bumi kita. AGROTOPIA/Reza Apriyana Putri.
Kelompok Meraki selaku mahasiswa Ilmu Komunikasi merasa senang bisa terjun ke lahan pertanian secara langsung dan belajar mengenai hal baru. Kita tahu bahwa jurusan ini sangat berbelok arah karena tidak membahas mengenai pertanian. Namun, fakta lapangannya kelompok meraki bisa beradaptasi dan mudah memahami sektor pertanian. Kita yang awalnya tidak tahu mengenai jenis komoditas hortikultura, menjadi tau apa saja komoditas hortikultura, cara menanam dan memanen, jenis penyakit dan hama, yang digunakan, mengenal beberapa kelompok tani di Bumiaji, inovasi baru tentang pertanian yang sedang berkembang dan masih banyak lagi.
Terdapat 15 jenis komoditas yang kami pelajari seperti selada romain, siomak, horenso, lollo rossa, beetrooot, pokcoy, bayam hijau, andewi, buncis, ketimun, kentang, wortel, kangkung, jagung, cabai dan jeruk nipis. Tak hanya teori, kita juga mempraktekkan secara langsung bagaimana cara menanam dan memanen, mengetahui bahan dan cara membuat pestisida organik dan melihat secara langsung perbedaan pertanian organik dan anorganik. “Sangat seru sekali, kita mendapat pengalaman dan pelajaran baru, kita bisa healing disini,” kata kelompok meraki.