Panas Ekstrem : Peran Sayur dan Buah

Ilustrasi petani merasakan panas ekstrem sambil memegang hasil sayuran yang sudah layu. FREEPIK/Jcomp

Agrotopia.idIndonesia yang termasuk negara tropis, memang sudah terbiasa dengan cuaca panas. Akan tetapi, akhir-akhir ini masyarakat Indonesia merasakan panas di atas rata-rata. Hal yang memfaktori ini adalah matahari yang masih ada sekitar ekuator. Kondisi matahari yang terletak di sekitar ekuator  membuat penyinaran matahari optimum menyinari Indonesia. Suhu maksimum yang tercatat di wilayah Indonesia adalah 33-36 derajat celcius. 

Hasil survey beberapa sumber anatara lain: 

Melansir dari Merdeka.com Plt Deputi Bidang Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dodo Gunawan mengatakan, suhu panas di Indonesia akan menemukan titik akhir. Namun, puncak suhu terjadi pada April 2023 ini. Dodo memprediksi, suhu panas di Indonesia mulai menjinak pada bulan Mei, Juni, dan Juli. Pada bulan Oktober, suhu panas akan meningkat lagi. “Nanti setelah matahari melintas lagi ekuator 23 September terus seolah-olah menuju arah selatan bulan Desember musim panas di Australia, belahan bumi selatan. Oktober suhu akan tinggi lagi,” ujarnya. 

Keterangan dari Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam situs resmi BMKG tertulis, “Lonjakan panas di wilayah sub-kontinen Asia Selatan, kawasan Indochina, kawasan Asia Timur pada tahun 2023 termasuk yang paling signifikan,” ujarnya.

Melansir cncbcindonesia.com, suhu panas yang terjadi di Indonesia saat ini bukanlah gelombang panas. Gelombang panas umumnya terjadi di wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi di Bumi Bagian Selatan dan Bumi Bagian Utara, pada wilayah geografis yang memiliki atau dekat dengan massa daratan dengan luasan yang besar, atau wilayah kontinental atau sub-kontinental. Sementara dari keterangan Dwikorita sebagai kepala BMKG mengatakan Indonesia terletak sekitar wilayah ekuator dengan kondisi geografis kepulauan yang banyak perairan luas  mengelilingi.

Ia juga menjelaskan gelombang panas yang terjadi berkaitan dengan berkembangnya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu daerah. Hal ini terjadi karena luasan yang besar secara persisten dalam beberapa hari yang berkaitan dengan gelombang Rossby di troposfer bagian atas. Secara karakteristik, fenomena ini sudah biasa terjadi karena adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus bias terjadi tiap tahun. Siklus ini pun dapat berulang pada periode yang sama tiap tahun.

Penyakit dan peran tanaman hortikultura di cuaca ekstrem

Melansir kemenkes.go.id, suhu panas yang menyengat tidak hanya menyebabkan badan menjadi lemas atau tidak nyaman, tetapi juga dapat mengakibatkan tubuh rentan terserang penyakit. Hal ini karena kenaikan suhu tubuh yang terlalu cepat akibat pengaruh eksternal mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu yang dapat menyebabkan serangkaian penyakit. Penyakit yang dapat timbul karena cuaca ekstrem seperti sakit kepala sebelah atau migrain, panas dalam, infeksi saluran pernafasan, sakit mata, demam tinggi, dan juga dehidrasi dan iritasi kulit. Mengonsumsi beberapa sayur dan buah dapat menaikkan daya tahan tubuh. Berikut beberapa rekomendasi menurut parapuan.co :

  1. Buah bit

    Buah yang memiliki rasa manis ini memiliki kandungan zinc yang tinggi. Pada dasarnya, orang yang kekurangan zinc dapat rentan terserang penyakit.

  2. Jahe dan kunyitSalah satu tanaman hortikultura ini bisa meningkatkan imunitas pada tubuh dan efektif mengatasi radang. Kaya akan anti-inflamasi dan anti-radang jahe dan kunyit sudah berabad-abad berfungsi sebagai obat tradisional.
  3. Green juice

    Sayuran hortikultura seperti pakcoy dan seledri juga berperan sebagai nutrisi dalam menjaga daya tahan tubuh. Green juice juga dapat dicampurkan dengan komoditas hortikultura yang ada di Malang atau Kota Batu yaitu apel dan jeruk. Jika tidak suka dengan sayuran kedua buah tersebut dapat mencampurnya dengan seledri lalu dinikmati.  

  4. Jeruk.Jeruk yang menjadi salah satu komoditas andalan di Kota Batu ini bisa berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas penyebab kanker dan penyakit lainnya. Banyak orang yang mengonsumsi jeruk karena kandungan vitamin C. Saat cuaca tidak menentu ini jeruk mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, mengonsumsi vitamin C menjadi keharusan untuk kelompok usia lanjut, orang yang rentan terhadap penyakit dan aktif berkegiatan dalam keseharian. Cuaca yang panas berpotensi membuat kulit menjadi kering bahkan bisa terjadi iritasi. Jeruk juga bisa berperan dalam hal perawatan kulit.  Hal ini karena vitamin C berperan dalam pembentukan kolagen. Kolagen inilah yang membantu kulit menjadi lebih kencang dan melawan penuaan dini. 

Salah satu yang merasakan manfaat dari tanaman hortikultura adalah Rency sebagai anak SMA yang mengalami radang tenggorokan karena udara yang panas. Khasiat jahe yang membuat radang dari Rency mereda. Ia mencampurkan jahe, kayu manis, dan juga sereh menggunakan air panas lalu ia konsumsi setiap hari. “Mama yang bikinin, lalu mama bikin jahe, sereh, sama kayu manis. Minum pakai air hangat terus rajin minum ini 3 hari udah lumayan enakan,” ujarnya. selain itu, mama dari Rency menejelaskan resep air jahe ini ia mengetahui dari orang tuanya dahulu. “Dulu kalau sakit juga dibuatin ini sama neneknya Rency. Ini resep turun-temurun aja, banyak orang juga tau kok dan alhamdulillah ampuh selama ini,” ujar Zaenab selaku ibu dari Rency. 

Share jika anda menyukai:
Reza Apriyana Putri
Reza Apriyana Putri
Articles: 20

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *