Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menargetkan produksi gula pada Pabrik Gula (PG) Krebet Baru. jatim.antaranews.com/Vicki Vebrianto
Agrotopia.id– PG Krebet Baru yang berada di Jalan Krebet, Kecamatan Bululawang adalah pabrik gula yang berdiri pada tahun 1906. Pabrik ini merupakan pabrik gula Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kapasitas terbesar di Indonesia. Pada tahun 2023 mampu memproduksi produk gula berkisar antara 130 ribu hingga 140 ribu ton pada musim giling. Melansir dari Antara Jatim, Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menargetkan produksi gula (PG) Krebet Baru sebanyak lima persen dari total produksi gula nasional (4/5).
Kepala NFA Arief Prasetyo berharap agar pabrik ini dapat meningkatkan hasil produksi pada musim giling kali ini. Hal ini juga berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. “Hari ini memulai musim giling pertama di PG Krebet Baru, target kami (produksi dari PG Krebet) lima persen (dari total produksi gula nasional) pada 2023,” ujar Arief.
Ia juga menambahkan, berdasarkan perhitungan kebutuhan gula di dalam negeri berkisar antara 3,2 juta hingga 3,4 juta ton per tahun. Sedangkan produksi dalam negeri berkisar 2,6 juta ton per tahun. “Kebutuhan total yang kita hitung antara 3,2 juta sampai 3,4 juta ton per tahun. Sehingga memerlukan 991 ribu ton (impor), tetapi angka itu akan selalu dikaji setiap tiga bulan bersama kementerian lembaga terkait,” jelasnya.
General Manager PG Krebet Baru Anis berharap penetapan target untuk produksi setiap tahunnya bisa meningkat. Tebu-tebu ini berasal dari daerah Malang raya (Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu). Proses penggilingan tebu dari petani berjalan selama lima sampai enam bulan. Pada setiap bulan November, proses penggilingan sudah harus selesai. “Untuk musim giling selama lima hingga enam bulan, setelah itu melakukan pemeliharaan pabrik. Tahun lalu target berada di 130 ribu ton gula, dan kita harapkan tahun ini meningkat,” katanya.
