Mengenal Tanaman Biofarmaka Jahe

Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara dan masyarakat banyak menggunakannya dalam pengobatan tradisional selama ribuan tahun. FREEPIK/freepik

Agrotopia.id– Jahe (Zingiber officinale) adalah tanaman herbal yang telah lama dikenal karena manfaat kesehatannya. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara dan masyarakat memanfaatkan untuk pengobatan tradisional ribuan tahun. Kota Malang juga membudidayakan jahe karena daerah ini memiliki kondisi iklim dan tanah yang sesuai. Beberapa lokasi yang cocok untuk budidaya jahe di Kota Malang antara lain: Kecamatan Pakis, Kecamatan Tumpang, Kecamatan Ngantang, Kecamatan Dau. Selain sebagai obat, masyarakat juga menggunakan jahe untuk bumbu masakan dan minuman.

Beberapa hal yang perlu kita ketahui dari tanaman biofarma antara lain :

  •   Ciri – ciri jahe

Jahe memiliki akar rimpang yang biasanya berbentuk bulat atau oval. Kulit rimpang jahe berwarna coklat atau kekuningan, tergantung pada jenisnya. Mengenali jahe sangat mudah karena bagian dalam rimpang jahe bewarna putih atau kuning pucat dengan serat-serat yang halus. Memiliki aroma yang khas dan kuat yang sulit untuk disamakan dengan bahan rempah-rempah lainnya. Aroma jahe biasanya terasa segar, tajam, dan sedikit pedas. Daun jahe berbentuk daun tunggal dengan panjang sekitar 15 sampai 20 cm dan lebar sekitar lima sampai 10 cm. Daun jahe memiliki warna hijau tua dengan permukaan yang halus.

  • Jenis tanaman jahe

1. Jahe Putih atau White Ginger

Jahe putih adalah tanaman jahe yang tumbuh di Indonesia, India, dan China. Kulit rimpangnya tipis dan warna dagingnya lebih pucat daripada dengan tanaman jahe lainnya. Jahe putih memiliki aroma dan rasa yang lebih tajam dan kuat daripada dengan tanaman jahe lainnya sehingga sering berfungsi sebagai bahan rempah-rempah dan pengobatan tradisional.

2. Jahe Merah atau Red Ginger

Jahe merah memiliki kulit rimpang yang berwarna merah tua dan daging rimpang yang berwarna kuning cerah. Tanaman memiliki aroma dan rasa yang lebih manis dan ringan daripada dengan jahe putih. Jahe merah berfungsi sebagai bahan pengobatan tradisonal.

3.  Jahe Emprit atau Galangal 

Selanjutnya adalah tanaman jahe yang berasal dari Asia Tenggara dan masyarakat sering menggunakan ke dalam masakan Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Jahe emprit memiliki aroma yang kuat dan rasa yang agak pedas dan pahit. Orang-orang  menggunakan jahe emprit sebagai bahan rempah-rempah dan bahan masakan.

4.  Jahe Gajah atau Sand Ginger

Yang satu ini memiliki rimpang yang berwarna coklat dengan rasa dan aroma yang lebih halus daripada dengan tanaman jahe lainnya. Jahe gajah bermanfaat sebagai bahan rempah-rempah dan pengobatan tradisional.

5. Jahe Wangi atau Bangle

Anda dapat menemukan jahe wangi di Thailand, Vietnam, Indonesia. Jahe wangi memiliki rimpang yang berwarna kekuningan dan memiliki aroma yang harum dan segar. Jahe wangi juga berfungsi sebagai pengobatan tradisional.

  • Khasiat Kesehatan Jahe

Melansir dari detik.com, menurut jurnal Manfaat Jahe untuk Kesehatan karya I Wayan Redi Aryanta, jahe dimanfaatkan sebagai bahan obat herbal karena mengandung minyak atsiri dengan senyawa kimia aktif seperti zingiberen, kamfer, lemonin, gingerol, dan zingeron. Jahe memiliki khasiat kesehatan yang luar biasa, antara lain:

  1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh: jahe mengandung senyawa antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  2. Meringankan gejala flu dan pilek: jahe mengandung zat antibakteri yang dapat membantu melawan bakteri penyebab flu dan pilek.
  3. Meredakan sakit kepala: jahe dapat membantu meredakan sakit kepala karena mengandung senyawa anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan di otak.
  4. Mengatasi masalah pencernaan: jahe dapat membantu mengatasi masalah pencernaan seperti mual, muntah, dan kembung.
  5. Menjaga kesehatan jantung: jahe dapat membantu menjaga kesehatan jantung karena mengandung senyawa antioksidan yang dapat melindungi jantung dari kerusakan.

“Mengkonsumsi jahe satu jam sebelum operasi diduga bisa mengurangi rasa mual dan muntah selama 24 jam pasca operasi. Selain dikonsumsi melalui mulut, mengoleskan minyak jahe juga diduga bisa mencegah mual” ujar dr. Kevin Adrian sebagai dokter, melansir dari alodokter.com

  •   Efek samping dari jahe

Melansir dari pronusantara.com, meskipun jahe umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi, terdapat beberapa peringatan dan efek samping yang perlu diperhatikan.

  1. Mengonsumsi jahe berlebihan, dapat menyebabkan iritasi pada lambung.
  2.  Jahe juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.

“Efek samping ringan yang sering dirasakan jika mengkonsumsi jahe diantaranya adalah : diare, perut yang terasa tidak nyaman, dan nyeri pada ulu hati. Jika Anda merasakan efek samping yang telah disebutkan, segeralah hentikan mengkonsumsi jahe.” ujar Dr. Jati Satriyo sebagai dokter, melansir dari alodokter.com.

Nah ker, itulah beberapa hal penting dari tanaman biofarmaka jahe yang perlu kalian ketahui. Adanya informasi ini, Agrotopia berharap agar dapat membantu anda lebih mengenal tanaman jahe. Selain itu, Anda juga dapat dengan mudah menemukan dan membeli jahe dengan harga terjangkau di pasaran.

Share jika anda menyukai:
Rafif Bhismantya R.J
Rafif Bhismantya R.J
Articles: 14

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *