Eco-enzym adalah cairan serbaguna yang terbuat dari bahan-bahan organik seperti buah-buahan dan sayuran yang dapat digunakan sebagai pupuk dan pestisida alami untuk tanaman. FREEPIK/freepik
Agrotopia.id– Nawak muda, tau gak sih limbah dapur organik? Tak bisa dipungkiri, dalam kehidupan sehari-hari pasti ada yang namanya limbah dapur. Meskipun sudah jadi sampah, ternyata kita bisa mengolah limbah ini menjadi sesuatu yang berguna untuk tanaman loh. Ternyata limbah dapur organik bisa menjadi dokter untuk tanaman nawak. “Saya kurang tau tentang limbah dapur organik bisa untuk penyubur tanaman. Biasanya saya langsung membuang begitu saja,” ujar Novi sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT).
Limbah dapur merupakan limbah yang berasal dari sisa bahan makanan yang akan diolah. Ada dua macam limbah dapur yaitu limbah dapur organik dan limbah dapur anorganik. Melansir dari doktertanaman_ limbah dapur organik bisa kita jadikan sebagai penyubur tanaman dengan membuat eco-enzyme.
Eco-enzyme berasal dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula dan air. Eco-enzyme berguna untuk menghilangkan hama, penyubur tanaman, dan meningkatkan kualitas dan rasa buah dan sayuran yang sedang kamu tanam. Komposisi sampah yaitu 54% berasal dari sampah organik. Produk Eco-enzym merupakan produk ramah lingkungan dan mudah dalam membuatnya.
Selama limbah ini masih ada manfaatnya, jangan membuang secara percuma ya nawak. Berikut adalah cara mengolah limbah dapur organik menjadi penyubur tanaman :
Alat dan Bahan :
- 10 liter air
- 3 bagian limbah organik
- 1 bagian gula/molases
- Botol/wadah
Cara pembuatan :
- Campurkan satu bagian gula/molases, tiga bagian limbah organik dan 10 bagian air. Limbah organik sebaiknya menggunakan ampas buah dan sayur yang masih bagus. Agar hasil akhir eco-enzym tidak mengeluarkan bau busuk. Untuk jumlah limbah organik lebih baik menggunakan tiga jenis saja.
- aduk hingga merata dan mendiamkan limbah dalam toples selama tiga bulan
- Setiap hari dalam bulan pertama sebaiknya nawak membuka penutup wadah untuk mengeluarkan gas. Hal ini menghindari agar tidak meledak.
- Jika pH sudah dibawah 4,0 berarti eco-enzym sudah jadi.
- Sebelum menggunakan eco-enzyme, sebaiknya nawak menyaring terlebih dahulu. Indikator Eco-enzym bereaksi dengan baik jika memiliki warna yang cerah dan bau yang mirip dengan bahan organik yang digunakan.
Tanda Eco-enzym yang berhasil setelah tiga bulan adalah berwarna coklat dengan aroma asam segar khas fermentasi. Jika eco-enzym berbau busuk, sudah pasti bahan yang nawak gunakan tidak bagus. Pastikan, gunakan bahan yang masih bagus ya nawak.