Mengenal Combine Harvester

Ilustrasi alat panen padi. Sebuah mesin pembajak sawah yang dapat bekerja secara otomatis dan memiliki fungsi dan keahliannya dalam membantu para petani dalam memanen padi dan juga membajak sawah. FREEPIK/Megafilm

Agrotopia.idTeknologi yang berkembang pada saat ini tidak akan ada habisnya. Salah satunya, berasal dari sektor pertanian. Negara agraris dengan mayoritas petani memerlukan inovasi teknologi baru untuk membantu petani. Luasnya lahan, efisiensi waktu, dan juga hemat tenaga membuat inovasi terus dilakukan agar dapat terus mencapai kebutuhan pangan. Inovasi teknologi yang berkembang untuk membantu petani yaitu, combine harvester.

Melansir dari stan.pangan.magelangkab.go.id pemakaian combine harvester selama dua jam setara dengan enam orang buruh tani yang bekerja selama tujuh jam. Ini tentu akan sangat menghemat tenaga kerja, karena untuk memanen sawah seluas satu hektare hanya dibutuhkan waktu satu sampai dua jam saja.

Balai Besar Mekanisme Pertanian atau BBM Mektan mengambangkan alat yang satu ini sejak tahun 2013. Para petani saat ini masih menggunakan alat tradisional seperti cangkul, garu tanah, sabit dan ani-ani. Akan tetapi, jika menggunaan cara tradisonal  membutuhkan tenaga kerja yang sangat banyak, waktu yang lama, serta biaya yang besar. Teknologi combine harvaster sangat membantu petani beras ketika masa panen karena bisa meminimalisir mundurnya hasil panen dan kehilangan hasil panen. Alat ini menjadi solusi yang tepat karena semakin berkurangnya jumlah petani di Indonesia.

Fungsi dan Cara Kerja Combine Harvester

Melansir dari Distanpangan Pemkab Magelang , combine harvester merupakan alat panen dengan tiga fungsi, yaitu sebagai alat panen, alat perontok padi, dan juga sebagai alat pembajak sawah. Sebagai alat panen padi, combine harvester ini mempunyai pisau yang panjangnya sekitar 120 cm. Pemotong ini akan bergerak secara otomatis saat mesin jalan dan memotong padi di hadapannya. Mesin ini bekerja secara otomatis dengan kecepatan memotong padi hingga 50% lebih efisien dari pekerjaan manual.

Sebagai alat pembajak sawah, karena alat ini mempunyai gerigi panjang berporos di sisi bagian bawah yang akan berputar dan membalikkan tanah. Combone Hasvater memiliki efisiensi 50% dalam pengerjaan kurun waktu 2 jam. Alat ini bisa setara dengan enam petani yang sedang bekerja di lahan dalam waktu tujuh jam. Menggunakan mesin ini, dapat memastikan bahwa gabah menjadi lebih bersih. Selain fungsi di atas, melansir dari full Drone Solutions fungsi dari combine harvester sebagai berikut :

  1. Merontokkan gabah
  2. Memotong tanaman yang masih bediri
  3. Melakukan pemisahan gabah dari jerami
  4. Membersihkan gabah
  5. Memanen padi dalam satu proses secara bersamaan ; pemotongan, pengangkutan, perontokan, pembersihan, sortasi, dan pengantongan.

Cara kerja dari alat ini adalah memasukkan padi yang sudah terpotong dengan jeraminya, lalu memasukkan ke dalam bagian perontokan. Selanjutnya, masukkan hasil perontokan ke dalam bagor. Lalu, taburkan jerami yang ada ke atas tanah secara acak. Mesin combine beroperasi jika dikendarai oleh 2 orang operator. Seseorang berperan sebagai pengemudi dan lainnya menjaga karung yang sudah terisi gabah sekaligus menyiapkan karung selanjutnya.

Kehadiran Combine Harvester di Malang Raya

Kota Malang sendiri sudah berkesempatan mencoba alat ini pada tahun 2016. Melansir dari suryamalang.com tiga kelompok sudah mendapatkan bantuan mesin ini pada tahun 2016 dari pemerintah. Tiga kelompok tani yang mendapatkan bantuan ini adalah Gapoktan Unggul Makmur Kelurahan Cemorokandang Kecamatan Kedungkandang, Sri Murni Kelurahan Kebonsari Kecamatan Sukun, dan Tani Mukti V Kelurahan Bakalankrajan Kecamatan Sukun. Ketua Poktan Tani Mukti V Supardi mengakui mesin pemanen padi itu akan sangat berguna bagi petani. Kelompok tani itu berisikan 26 orang petani. “Karena mesinnya hanya satu, jadi akan dipakai bergantian. Lebih efisien memakai mesin ini. Kalau secara manual, memanen padi 1 hektare bisa beberapa hari namun dengan mesin ini sehari sudah selesai. Ongkos panennya juga akan lebih murah,” ujar Supardi dikutip Sabtu (27/5/2023). 

Itu dia Nawak, salah satu alat pertanian yang menjadikan proses panen lebih cepat dan efisien. Kehadiran teknologi tidak dapat kita hindari bagaimana pun keadaannya. Mengikuti perkembangan zaman semakin mempermudah kinerja petani kedepannya. Efisiensi waktu, tenaga, biaya membuat inovasi teknologi sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.

Share jika anda menyukai:
Reza Apriyana Putri
Reza Apriyana Putri
Articles: 20

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *