Abinaya Milenial: Mengubah Stigma Negatif Masyarakat Terkait Petani

Kelompok pemuda milenial yang tergabung dalam kumpulan petani muda yang ada di Desa Sumberbrantas, Kota Batu, Jawa Timur. AGROTOPIA/Satria Davin Varian.

Agrotopia.id–Di era modern ini, masyarakat banyak yang menganggap pekerjaan sebagai petani suatu hal yang tidak menjanjikan dan kurang bergengsi. Padahal, petani adalah salah satu profesi yang penting dalam menjaga ketahanan pangan dan keberlangsungan hidup manusia. Hal ini menjadi motivasi bagi Kelompok Tani Abinaya Milenial untuk menciptakan produk pupuk dan mengubah stigma negatif masyarakat terhadap petani. Kelompok tani Abinaya Milenial terletak di Kota Batu, Desa Sumberbrantas, Jawa Timur.  

Abinaya Milenial, sekelompok petani muda, memulai usahanya di bidang pertanian dengan menciptakan produk pupuk organik yang ramah lingkungan. Produk pupuk ini diciptakan dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti sisa-sisa tanaman dan cacing yang dapat diolah menjadi pupuk berkualitas tinggi. Produk pupuk ini tidak hanya membantu petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian mereka, namun juga membantu mengurangi limbah organik yang biasanya dibuang begitu saja.

Stop Stigma Negatif Profesi Petani Milenial

Kelompok tani Abinaya Milenial juga aktif melakukan sosialisasi untuk mengubah stigma negatif masyarakat terhadap petani. Mereka menyadari bahwa penting untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya profesi petani dalam menjaga ketahanan pangan dan menghasilkan makanan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi. Salah satu contoh stigma negatif masyarakat adalah pekerjaan sulit dan kurang menjanjikan, oleh karena itu mereka harus bekerja keras dalam segala kondisi di lingkungan

Hal ini membuat sebagian orang enggan untuk terjun ke dalam industri pertanian dan beralih ke pekerjaan lain yang lebih menjanjikan. Mereka berharap dengan bersosialisasi, masyarakat dapat lebih menghargai dan menghormati profesi petani serta membantu meningkatkan kehidupan seorang petani.

Abinaya Milenial juga memberikan pelatihan terkait bisnis pertanian, cara membuat dan memasarkan produk, cara memanajemen keuangan untuk bisnis mereka. Ini mencakup pembuatan anggaran, perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang, serta pengelolaan aset. Selain itu, Abinaya Milenial memberikan pelatihan tentang cara memilih bibit yang unggul dan cara merawatnya agar dapat memaksimalkan hasil panen. Dengan mengoptimalkan kualitas bibit, hasil panen dapat meningkat dan memberikan nilai tambah pada bisnis pertanian.

Riyan selaku ketua Abinaya Milenial saat dalam sesi wawancara yang di temani kedua rekannya. AGROTOPIA/Satria Davin Varian

“Kami ingin mengubah stigma negatif masyarakat terhadap petani dengan menciptakan produk pupuk organik yang ramah lingkungan dan melakukan sosialisasi tentang pentingnya profesi petani dalam menjaga ketahanan pangan” ujar Riyan selaku ketua Abinaya Milenial.

Ide Abinaya Milenial untuk membuat produk pupuk dapat membantu mengubah persepsi tersebut. Dengan memproduksi pupuk berkualitas tinggi yang membantu meningkatkan hasil panen, Abinaya Milenial dapat menunjukkan peran penting petani dalam masyarakat. Dalam hal ini, juga dapat membantu menciptakan citra positif petani sebagai profesional terampil yang berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.

Kalahkan Petani Generasi Lama berkat Ide Cemerlang Petani Milenial

Kegigihan Abinaya Milenial dalam menciptakan produk pupuk dan melakukan sosialisasi ini membuahkan hasil yang positif. Produk pupuk organik ini mendapat respon yang baik dari para petani dan berhasil meningkatkan produktivitas pertanian mereka. Terlebih lagi, sosialisasi yang dilakukannya juga berhasil mengubah persepsi masyarakat tentang profesi petani dan meningkatkan apresiasi terhadap karya mereka.

kelompok tani tersebut mengembangkan program “Planlet Kentang”. Program ini membantu petani agar mendapat kan benih kentang dengan kualitas bagus, karena dulu sebelum ada program tersebut mereka harus beli diluar kota. Karena itu kelompok ini bertujuan menyediakan benih kentang yang bagus untuk petani disini.

Lalu kelompok Abinaya Milenial juga mengembangkan program “Pembuatan Compos Teh”. Hal ini dapat digunakan sebagai pupuk organik cair yang meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Proses pembuatan compos tea melibatkan penggunaan kompos organik yang baik, seperti sisa-sisa tumbuhan, daun, rumput, atau bahan organik lainnya. Bahan tersebut kemudian dicampur dengan air dan dibiarkan dalam proses perendaman atau fermentasi. Selama proses ini, mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan cacing tanah akan memecah bahan organik menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tanaman. 

Abinaya Milenial adalah contoh inspiratif sekelompok petani muda yang mampu mengambil peran dalam mengubah stigma negatif masyarakat terhadap petani melalui inovasi dan sosialisasi. Dengan menciptakan produk pupuk organik dan sosialisasi, Abinaya Milenial mampu membantu meningkatkan kualitas hidup petani dan mengubah pandangan masyarakat terhadap profesi petani. Kita bisa belajar dari kesuksesannya dalam menciptakan perubahan positif dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

Share jika anda menyukai:
Rafif Bhismantya R.J
Rafif Bhismantya R.J
Articles: 14

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *