Lahan Pertanian Warga Rusak Akibat Terendam Banjir

Kondisi lahan pertanian warga setelah terkena banjir bandang di Desa Ngantru, Ngantang, Malang, Jawa Timur, Sabtu (15/04/2023). AGROTOPIA/Satria Davin Varian.

Agrotopia.id– Ratusan meter lahan pertanian warga di beberapa desa di kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, rusak setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Banjir ini menimbulkan kerugian bagi petani yang bergantung pada hasil panen mereka.

Kepala UPT Sumber Daya Air Kecamatan Ngantang, Samsi, mengatakan banjir telah melanda sebagian besar lahan pertanian di desa-desa seperti, Desa Pagersari, Desa Sidodadi, Desa Ngantru, dan Desa Waturejo. “Banjir telah merusak ratusan meter lahan pertanian warga, terutama lahan yang ditanami dengan padi, sayuran, dan buah-buahan. Kondisi ini tentu sangat merugikan para petani,” kata Samsi.

Menurut Samsi, banjir ini disebabkan oleh hujan yang terus menerus mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir. “Curah hujan yang tinggi menyebabkan sungai-sungai di  lereng gunung kelud meluap yang kemudian melintasi hutan-hutan dan menggenangi lahan pertanian warga,” ujarnya.

Akibat banjir ini, banyak petani yang harus merelakan hasil panen mereka yang seharusnya siap untuk dipanen dalam beberapa minggu ke depan. “Kami sangat terpukul dengan kondisi ini. Kami harus membuang hasil panen yang sudah matang karena terendam banjir. Kerugian kami mencapai jutaan rupiah,” kata Muhammad Zinal Rokim salah seorang petani.

Muhammad Zinal Rokim menjelaskan hasil panen yang terendam banjir meliputi berbagai jenis sayuran seperti padi, cabai ,kubis, sawi dan beberapa buah-buahan lainnya. “Kami berharap ada bantuan dari pemerintah untuk mengurangi beban kerugian kami,” tuturnya. 

Proses pembersihan sisa limbah banjir oleh warga dan beberapa Anggota TNI di Desa Ngantru, Ngantang, Malang, Jawa Timur, Sabtu (15/04/23). AGROTOPIA/Satria Davin Varian.

Menurut Andri Kurniawan selaku penata Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, banjir yang terjadi pada Kamis, 13 April 2023 yang lalu menyebabkan sekitar 800 meter lahan pertanian terendam air. Hal ini berdampak pada kehilangan tanaman dan kerusakan pada infrastruktur pertanian, yang mengakibatkan para petani mengalami kerugian yang signifikan.

Namun, setelah dilakukan koordinasi dengan pihak terkait dan masyarakat setempat, para petani bersama beberapa relawan seperti, anggota TNI dan anggota BPBD Kota Batu melakukan perbaikan pada lahan pertanian yang terdampak banjir. Pemerintah daerah dan BPBD juga memberikan bantuan dan alat yang diperlukan seperti excavator dan truck untuk menyingkirkan sisa limbah yang ada di lahan pertanian warga.

Perbaikan pada lahan pertanian tersebut meliputi pembersihan saluran air, perbaikan jalan irigasi, dan perbaikan pada tanah yang tererosi akibat banjir. Selain itu, para petani juga berharap agar ada bantuan dari pemerintah untuk menanam pohon di sekitar lereng Gunung Kelud untuk mencegah erosi pada tanah pertanian.

“Kami berharap agar pemerintah dan masyarakat terus memperhatikan dan memperbaiki kondisi lingkungan, sehingga pertanian dapat terus berkembang dan menghasilkan produk pertanian yang berkualitas,” kata Muhammad Zinal Rokim salah seorang petani.

Pentingnya upaya pencegahan banjir dan pengelolaan sumber daya air yang baik juga menjadi perhatian pemerintah daerah. Pemerintah Kabupaten Malang akan terus melakukan koordinasi dan kerja sama dengan masyarakat dan pihak terkait dalam upaya mencegah dan mengatasi bencana seperti ini.

Share jika anda menyukai:
Zuhal fadel
Zuhal fadel
Articles: 13

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *