Grendos Inovasi Rumah Pengeringan Bawang Merah

Grendos rumah inovasi tempat pengeringan bawang merah Ngantang, Kab. Malang, Jawa Timur, Jumat (14/4/2023). Akibat kondisi cuaca yang tidak menentu di wilayah itu, petani bawang merah akhirnya melakukan pengeringan bawang merah mereka menggunakan sebuah grendos. AGROTOPIA/Satria Davin Varian

Agrotopia.id Malang merupakan kota yang memiliki bentang alam yang luas dan indah. Setiap keindahan dan kehijauannya masih terlihat asri dan terjaga di sepanjang jalan Malang sampai Kediri. Selain itu, potensi hasil kekayaan alam di Kota ini sangat melimpah dan mulai berkembang dengan seiring perkembangan jaman. Salah satunya, pada sektor pertanian yang berada di Ngantang, Kabupaten Malang. Mengetahui hal itu, para petani setempat melakukan sebuah pengembangan serta inovasi tersebut dengan cara menciptakan tempat pengeringan bagi bawang merah yang bernama Grendos. 

Grendos merupakan sebuah inovasi pertanian baru yang digunakan sebagai tempat pengeringan dan penyimpanan bawang merah yang cocok untuk daerah sentra produksi bawang merah. Petani setempat membuat grendos karena mengalami kesulitan saat pengeringan bawang merah di musim penghujan. Grendos ini sangat membantu petani. Adanya grendos, petani tidak merasa takut jika hasil panen bawang merah akan busuk dan tidak dapat kering secara sempurna sehingga gagal produksi. 

Bentuk dari tempat pengeringan bawang merah itu pun menyerupai seperti rumah pada umumnya. Akan tetapi, perbedaannya dari segi atap yang menggunakan bahan plastik. Serta, banyaknya bambu yang digunakan sebagai menopang hasil panen petani bawang merah.

Penjelasan Dari Grendos Sebagai Pengeringan Bawang merah

Rumah atau tempat pengeringan bawang merah yang biasa digunakan oleh petani setempat disebut dengan Grendos. “Dengan adanya suatu inovasi pengeringan bawang merah, petani sekitar dapat dipermudah dalam proses penjualan hasil panen bawang merah,”ujar Isnurul selaku petani bawang merah. 

Deretan bawang merah yang sedang digantung di sebuah bambu di Ngantang, Kab. Malang, Jawa Timur, Jum’at (14/4/2023). Saat ini diketahui dari banyaknya petani bawang merah menggunakan sebuah bibit bali guna mendapatkan hasil bawang merah yang besar-besar. AGROTOPIA/Satria Davin Varian

Para petani setempat memiliki cara tersendiri untuk mengeringkan hasil panen bawang merah mereka dengan cara digantung di sebuah bambu yang berdiameter empat sampai lima meter, lalu disusun secara horizontal. Sementara untuk penopangnya disusun secara vertikal setinggi panjang bambu yang digunakan. Spesifikasi dari Grendos sendiri yaitu bentuk bangunannya menyerupai sebuah rumah yang terbuat dari bambu, sedangkan untuk bagian atapnya terbuat dari plastik. Fungsi atap yang terbuat dari plastik ini bertujuan agar bawang merah dapat kering dengan bantuan terik cahaya matahari dan agar bawang merah tidak kehujanan saat musim penghujan melanda. Hal ini juga bisa mempengaruhi kualitas dan harga jual bawang merah. 

Dengan adanya inovasi Grendos ini berguna dan bermanfaat untuk menstabilkan harga bawang merah. Karena dapat mempertahankan warna dan tekstur bawang merah dan menekan tingkat kerusakannya sekitar 11 persen dibandingkan dengan pengeringan di bawah matahari sekitar 25-30 persen. Sehingga “lamanya pengeringan bawang merah dengan menggunakan Grendos adalah 10 hari, dan ini diharapkan bisa menstabilkan pasokan bawang merah” ungkap Isnurul.

Perbedaan Pengeringan Bawang Merah Dulu dan Sekarang

Perkembangan teknologi di era sekarang sudah semakin canggih dan berkembang sangat maju berkat berbagai macam temuan yang dikembangkan. Namun, dalam setiap teknologi memiliki sebuah fungsinya sendiri dan juga tergantung dari pengguna tersebut menggunakannya. Di era modern saat ini para petani sangat terbantu sekali dengan berbagai temuan serta inovasi yang dapat memudahkan pekerjaan mereka. Salah satunya termasuk petani bawang merah. 

Mungkin di berbagai macam daerah masih terlihat ada yang menerapkan pengeringan bawang merahnya dengan cara tradisional. Akan tetapi, berbeda dengan petani bawang merah yang berada di Ngantang, Jawa Timur. Petani setempat sudah lebih unggul dan berkembang dengan cara membuat inovasi tempat pengeringan untuk hasil panen bawang merahnya. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, tempat tersebut bernama grendos yang merupakan sebuah hasil karya inovasi petani di daerah tersebut. 

Meskipun kondisi dan bangunannya masih terbuat dari bambu borongan dan atap yang terbuat dari plastik, namun dari hasil proses pengeringannya bisa lebih cepat daripada sebelum menggunakan grendos yang memakan waktu lama minimal dua minggu. Mungkin bisa jadi berminggu-minggu tergantung dari faktor cuacanya yang tidak berubah-rubah.

Sehingga dari proses yang begitu cepat itu, petani bawang merah bisa menjualkan bawang merahnya lebih dini ke pasar dan dapat menjualkannya dengan harga standar pada umumnya. 

Petani menjemur bawang merah di Ngrami, Sukomoro, Nganjuk, Jawa Timur, Senin (27/3/2023). Akibat curah hujan yang tinggi di wilayah itu, petani bawang merah memerlukan waktu pengeringan lebih lama dari biasanya yakni sekitar dua minggu dari waktu normalnya yang hanya sekitar satu minggu. ANTARAFOTO/Muhammad Mada

Selain daerah Ngantang yang disebut sebagai sentra dari bawang merah, ada salah satu daerah yang merupakan pusat terkenal dari sentra bawang merah yaitu Nganjuk, Jawa Timur. Karena berdasarkan dari portal berita online humas nganjukkab.go.id mengatakan Kabupaten Nganjuk menjadi salah satu penghasil tanaman bawang merah terbesar di Jawa Timur. Pada tahun 2020, Nganjuk menduduki peringkat pertama sebagai penghasil bawang merah terbesar di Jawa Timur dengan jumlah panen sebanyak 1.730.608 kuintal dengan jumlah luas lahan sebesar 14.505 hektar.

Jika di lihat dari sektor pertanian bawang merah yang berada di daerah Nganjuk, para petani setempat melakukan pengeringan bawang merahnya masih dengan cara tradisional dengan menggunakan sebuah alat yang bernama Widik. Bentuk dari widik tersebut menyerupai seperti alas tempat tidur dengan berbahan terbuat dari gabungan bambu dan juga beberapa pring atau kayu. Proses penjemuran bawang merah tersebut dilakukan dengan cara posisi bawang merah itu diletakan di atas widik tersebut, hingga tersusun rapih dan di jejerkan satu sama lain di bawah teriknya sinar matahari. Namun, jika cuaca sedang hujan para petani setempat menutupinya dengan menggunakan plastik.

Widik dengan Grendos memiliki perbedaan yang sangat tidak berbeda jauh. Namun, kegunaannya yaitu sama-sama mengeringkan hasil panen bawang merah. Diantara perbedaan kedua alat penjemuran bawang merah tersebut hanyalah dari posisi peletakan bawang merah dengan cara ada yang digantung dan ada yang ditidurkan. Selanjutnya, pada posisi tinggi dan lebarnya dari kedua alat pengeringan tersebut.

Share jika anda menyukai:
Satria Davin Varian
Satria Davin Varian
Articles: 6

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *