Petani jeruk sedang menunjukan bagian yang terdapat pada perangkap itu serta memberitahu bagaimana cara penggunaan dari perangkap tersebut. AGROTOPIA/Satria Davin Varian
Agrotopia.id–Lalat buah sangat dikenal oleh sebagian besar petani sebagai hama yang sangat mengganggu tumbuhnya buah. Jenis lalat buah yang menyerang adalah jenis betina. Lalat ini akan meninggalkan telurnya di dalam buah dengan cara menyengat luaran buah. Telur tadi akan menetas menjadi larva yang akan menggerogoti isi buah sehingga membuatnya menjadi busuk. Buah seperti tomat, mangga dan jambu adalah komoditi yang sering menjadi sasaran lalat buah. Hal tersebut sangat merugikan petani karena membuat buah menjadi busuk dan tidak laku untuk dijual.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah membuat perangkap lalat buah dengan sederhana dan praktis, bagaimana cara membuatnya? mari kita simak pembahasannya.
Alat dan bahan membuat perangkap lalat buah:
- Botol ukuran 600 ml
- Kawat besi 10 cm
- Petrogenol
- Prevathon
- Air secukupnya
- Kapas secukupnya
- Kawat besi 10 cm
Langkah kerja pembuatan perangkap:
- Buatlah lubang pada botol menggunakan gunting sebanyak 4 lubang pada bagian atas botol dengan ukuran kurang lebih 1 cm. Lubang ini bertujuan untuk jalur masuknya hama lalat buah. Kemudian tempelkan kapas pada ujung kawat dan gantungkan kawat pada tutup botol hingga sejajar dengan keempat lubang.
- Siapkan air secukupnya untuk menjadi campuran obat petrogenol karena cairan ini beraroma sangat kuat.
Sumber : Tokopedia
- Aduk hingga merata.
- Teteskan prevathon pada racikan obat petrogenol, minimal 2 sampai 3 tetes.
Sumber : Angkajayaagro
- Diamkan cairan yang sudah tercampur selama 1 malam agar racikan menyatu.
- Setelah obat racik jadi, celupkan pada kapas yang sudah ditempel pada kawat yang menempel pada tutup botol.
- Beri air dan masukkan kedalam botol kemudian teteskan lagi cairan prevathon sebanyak dua tetes.
- Perangkap siap untuk digunakan.
Source: Dokumen Pribadi
Cara Pengaplikasian
Petani menyebarkan botol yang menggantung secara vertikal ke area perkebunan dengan tinggi satu sampai dua meter dari tanah. Setelah itu, beri jarak antar botol 10 hingga 20 meter. Setiap dua minggu sekali ganti air dengan air yang baru dan basahi lagi kapas dengan cairan baru.